Meski belum pernah baca buku Men Are from Mars, Women Are from Venus dari John Gray, tapi saya memang setuju banget kalau wanita dan pria memang (seperti) 2 makhluk yang berasal dari dunia berbeda. Masing-masing memiliki gaya berkomunikasi dan kebutuhan emosional yang berbeda. Pernyataan ini pastinya akan mengundang protes dari kaum feminis yang beranggapan bahwa tidak terdapat perbedaan kapasitas pada kedua jenis gender ini.
Saya sendiri sering dituduh sebagai feminis oleh sebagian teman, meski hal ini sangat diragukan kebenarannya….hahah…since ternyata saya masih butuh pria untuk memenuhi kebutuhan keseimbangan emosional…(kebutuhan fisik bisa diatur dengan berbagai cara :D).
Bagaimanapun juga, terdapat fakta dalam kehidupan sehari-hari yang memang menunjukkan perbedaan antara wanita dan pria. Seringkali wanita menceritakan suatu masalah hanya untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan perhatian dan merasa didengarkan. Fenomena semacam ini tentu sulit dipahami oleh kaum pria yang menceritakan masalah (semata-mata) untuk mendapatkan solusi.
But, buat saya…sebagai seorang wanita, dengan referensi yang terbatas pula…ungkapan berikut ini benar-benar bisa mewakili kebingungan yang ada.
As a rule, man is a fool
When it’s hot, he wants it cool
When it’s cool, he wants it hot
Always wants what it’s not
(anonim)
Meski belum pernah baca buku Men Are from Mars, Women Are from Venus dari John Gray, tapi saya memang setuju banget kalau wanita dan pria memang (seperti) 2 makhluk yang berasal dari dunia berbeda. Masing-masing memiliki gaya berkomunikasi dan kebutuhan emosional yang berbeda. Pernyataan ini pastinya akan mengundang protes dari kaum feminis yang beranggapan bahwa tidak terdapat perbedaan kapasitas pada kedua jenis gender ini.
Saya sendiri sering dituduh sebagai feminis oleh sebagian teman, meski hal ini sangat diragukan kebenarannya….hahah…since ternyata saya masih butuh pria untuk memenuhi kebutuhan keseimbangan emosional…(kebutuhan fisik bisa diatur dengan berbagai cara :D).
Bagaimanapun juga, terdapat fakta dalam kehidupan sehari-hari yang memang menunjukkan perbedaan antara wanita dan pria. Seringkali wanita menceritakan suatu masalah hanya untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan perhatian dan merasa didengarkan. Fenomena semacam ini tentu sulit dipahami oleh kaum pria yang menceritakan masalah (semata-mata) untuk mendapatkan solusi.
But, buat saya…sebagai seorang wanita, dengan referensi yang terbatas pula…ungkapan berikut ini benar-benar bisa mewakili kebingungan yang ada.
As a rule, man is a fool
When it’s hot, he wants it cool
When it’s cool, he wants it hot
Always wants what it’s not
(anonim)
9 comments:
saya perempuan asli, cukup feminis dan perhatian pada isu gender, tapi saya sering dipanggil mas...bingung ra kowe?
@ninaz :
akibat tllu feminis mgkn, mas...:D
mang o', lanangan ki penjalukan e okeh. nggaya. sok YE. rumangsane wes paling pol. padahal huh, cuih. crut!!!
*nenggak bir anti pria*
to Puput: Put.. yang sabar Put.
Kamu nggak lagi dalam pengaruh hormonal khan..?
Nggak lagi dapat Girl Thing khan?
Yang sabar.. "Tidak Semua Laki-laki" Put...
[*sambil nerusin lagunya Om Basofi*]
@Puput & Fernando :
Iya, Put...sabar sabar...
Tidak semua lelaki kok...cuma sebagian besar aja :))
Paling gak, kita masih punya Fernando sebagai tumpuan harapan :P
Ayo, bro...buktikan kalo kita salah!!
*tantangan ki...*
Daripada memikirkan apa perbedaan laki-laki atau perempuan atau bagusan mana jadi man or woman atau enakan mana jadi pria atau wanita...mending kita ambil jalan tengah yaitu bagaimana caranya kita bisa menikmati keindahan dan keasyikan berkomunikasi dan berhubungan (baik jasmani dan rohani) antara wanita dan pria pada situasi dan waktu yang tepat.
Waktu yang tepat bisa dikategorikan dalam kapan menjadi Kepala, kapan menjadi badan dan kapan menjadi kaki.
Mau contoh?
Pada saat menyeberang jalan adalah suatu kenikmatan buat laki2 untuk menjadi Kepala dalam melindungi sang wanita (pd saat ini wanita menjadi kaki). Laki2 menjadi pelindung, wanita yang dilindungi.
Demikian pula ketika pada saat sehabis makan malam, pria wanita duduk di taman dan berdiskusi tentang angan2 mereka. Sungguh indah kalau mereka memposisikan sama2 sebagai BADAN. Sejajar. Tanpa ada yang menggurui atau CEREWET.
Nah, ada saatnya pula si pria menjadi KAKI bagi si wanita pada saat dia bisa bermanja-manja pada wanitanya...
Sungguh indah kalau mereka memposisikan sama2 sebagai BADAN. Sejajar. Tanpa ada yang menggurui atau CEREWET <-- ni aku setuju. total!! sejajar...tdk ada yg menggurui...
tp kl soal cerewet...ada yg hrs ngaca tuh :P
ah..saya tidak suka analogi kepala dan badan dan kaki itu...mungkin secara fisik laki2 memang lebih kuat...tapi bukan berarti laki2 selalu di atas...justru yg lebih kuat itu menyangga di bawahnya...woman on top...halah opo to ki
@wong iki meneh:
woman on top? aku syuka itu ;;)
Post a Comment